Cari Blog Ini

Selasa, 22 Desember 2009

Selamat Hari Ibu............

Mau ngucapin terima kasih sama Allah SWT,Suamiku dan Omin yang sudah menjadikan hari Ibu sangat berarti bagi Mama Mertuaku.Subhanallahu....Mama Mertua amat terharu menerima Cake Chocolate Cheese dan satu buket Mawar Peach dari aku dan suamiku....tapi itu semua tidak sebanding dengan apa yang sudah Beliau berikan selama ini untuk saya dan suami.terlebih Mama Mertua telah menjadi pengganti sosok Almarhumah Mama saya tercinta dimana kasih sayang dan perhatian Mama Mertua seperti yang Almarhum Mama berikan ke saya. Sekali lagi selamat hari IBU.......

Jumat, 18 Desember 2009

Tahun Baru Islam

Sedih luar biasa,tatkala saya mendengar dan melihat teman teman muslim lainnya yang mengucapkan Tahun Baru Islam dengan jumlah sedikit, Mereka lebih mengenal dan menyambut Tahun Baru Masehi. tidak banyak yang menyambut Tahun Baru Islam ini dengan suka cita. dibandingkan dengan menyambut tahun baru masehi dengan berbagai cara seperti membakar ikan,pesta kembang api,hura hura di kafe2,hotel,memenuhi jalanan sambil meniup terompet.dan itu kebanyakan di lakukan oleh umat muslim sendiri. Apakah kalian tidak sedih dengan keadaan ini?

Ibunda, Kenapa Engkau Menangis?


Suatu ketika, ada seorang anak laki-laki yang bertanya kepada
ibunya. "Ibu, mengapa Ibu menangis?". Ibunya menjawab, "Sebab,
Ibu adalah seorang wanita, Nak". "Aku tak mengerti" kata si
anak lagi. Ibunya hanya tersenyum dan memeluknya erat.
"Nak, kamu memang tak akan pernah mengerti...."

Kemudian, anak itu bertanya pada ayahnya. "Ayah, mengapa Ibu
menangis? Sepertinya Ibu menangis tanpa ada sebab yang jelas?"
Sang ayah menjawab, "Semua wanita memang menangis tanpa ada
alasan". Hanya itu jawaban yang bisa diberikan ayahnya.
Lama kemudian, si anak itu tumbuh menjadi remaja dan tetap
bertanya-tanya, mengapa wanita menangis.

Pada suatu malam, ia bermimpi dan bertanya kepada Tuhan.
"Ya Allah, mengapa wanita mudah sekali menangis?"
Dalam mimpinya, Tuhan menjawab,

"Saat Kuciptakan wanita, Aku membuatnya menjadi sangat utama.
Kuciptakan bahunya, agar mampu menahan seluruh beban dunia
dan isinya, walaupun juga, bahu itu harus cukup nyaman dan
lembut untuk menahan kepala bayi yang sedang tertidur.

Kuberikan wanita kekuatan untuk dapat melahirkan, dan
mengeluarkan bayi dari rahimnya, walau, seringkali pula,
ia kerap berulangkali menerima cerca dari anaknya itu.

Kuberikan keperkasaan, yang akan membuatnya tetap bertahan,
pantang menyerah, saat semua orang sudah putus asa.

Pada wanita, Kuberikan kesabaran, untuk merawat keluarganya,
walau letih, walau sakit, walau lelah, tanpa berkeluh kesah.

Kuberikan wanita, perasaan peka dan kasih sayang, untuk
mencintai semua anaknya, dalam kondisi apapun, dan dalam
situasi apapun. Walau, tak jarang anak-anaknya itu melukai
perasaannya, melukai hatinya.

Perasaan ini pula yang akan memberikan kehangatan pada
bayi-bayi yang terkantuk menahan lelap. Sentuhan inilah
yang akan memberikan kenyamanan saat didekap dengan lembut
olehnya.

Kuberikan wanita kekuatan untuk membimbing suaminya, melalui
masa-masa sulit, dan menjadi pelindung baginya. Sebab,
bukankah tulang rusuklah yang melindungi setiap hati dan
jantung agar tak terkoyak?

Kuberikan kepadanya kebijaksanaan, dan kemampuan untuk
memberikan pengertian dan menyadarkan, bahwa suami yang baik
adalah yang tak pernah melukai istrinya. Walau, seringkali
pula, kebijaksanaan itu akan menguji setiap kesetiaan yang
diberikan kepada suami, agar tetap berdiri, sejajar, saling
melengkapi, dan saling menyayangi.

Dan, akhirnya, Kuberikan ia air mata agar dapat mencurahkan
perasaannya. Inilah yang khusus Kuberikan kepada wanita, agar
dapat digunakan kapanpun ia inginkan. Hanya inilah kelemahan
yang dimiliki wanita, walaupun sebenarnya, air mata ini adalah
air mata kehidupan".

Maka, dekatkanlah diri kita pada sang Ibu kalau beliau masih
hidup, karena di kakinyalah kita menemukan surga.